Kamis, 10 April 2025

Surat ku untuk Dama

 Dama, 

Maaf jika surat ini lebih terdengar seperti gugatan dari pada permintaan. 


Tapi aku menulisnya dengan dada yang terbuka, seperti luka yang tak sempat ditutup perban. 

Kau tahu betapa aku mencintaimu, dengan seluruh kepercayaan yang ku miliki, dengan harapan yang ku rawat seperti api kecil di tengah hujan. Bahkan berkali-kali ku sebut namamu dalam sujud ku, penuh harap, penuh gentar serta penuh cinta. 

Tapi yang terjadi, kau bahkan terlanjur bersamanya.. 

Dan aku tak tahu apakah hal itu bagian dari rencana Tuhan,  ataukah bagian dari hidup ku yang memang harus kehilangan. 😢

Aku tidak marah.. Sungguh, aku aku hanya bingung. Mengapa rasa yang seindah ini tidak cukup untuk menjadikan dua jiwa menjadi satu..?? Mengapa cinta yang ku tanam dengan sabar selama 15 tahun, tidak pernah tumbuh menjadi rumah..?? Melainkan menjadi hutan yang gelap, sunyi, dan membingungkan..?? 

Aku tahu terkadang hati keliru, mungkin pada saat itu hatimu sedang menuju ke arah nya. Tapi apakah hatiku juga saat ini sedang keliru, menghadapimu yang sudah tak seperti dulu, sehingga membuatku begitu rapuh..!!??

Apakah ini salah satu ujian untuk kita agar bisa bersama, jika begitu aku akan ikhlas menjalaninya meski setiap hari seperti meraba cahaya yang tak pernah ditemukan. 

Jika mencintaimu adalah bentuk perjalanan yang tak pernah sampai, maka biarkanlah aku terus menapakinya. Aku hanya ingin tahu sebatas mana jodoh yang katanya hakikatnya ada di tangan manusia itu sendiri. 


Dari yang tak pernah padam mencintaimu

-Nenny-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mimpi Buruk

Aku kira ini adalah jalan baik yang dibawa oleh semesta, tapi nyatanya malah membawaku kembali pada luka.  Dua malam yang lalu tidur - bangu...